“Injeksi ideal pemerintah di (Rp) 200 triliun yang diberikan Menteri Keuangan ini, sudah mulai kita lihat menunjukkan hasil. Tentu butuh waktu. Kita ini kadang-kadang seperti makan cabai saja, begitu digigit (mau langsung) jadi pedes, ya enggak lah,” kata Luhut dalam acara bertajuk ‘1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran’ di Jakarta Selatan, Kamis (16/10).
Selain dana Rp 200 triliun, Luhut juga menyinggung pendekatan baru pemerintah dalam menyalurkan subsidi secara langsung kepada masyarakat. Menurutnya, kebijakan itu akan mempercepat perputaran uang hingga ke daerah-daerah terpencil. Sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi lebih merata.
“Sehingga dengan begitu, yang dilakukan oleh Menteri Keuangan itu betul-betul perputaran uang itu akan merata, dan akan terjadi tadi pergerakan ekonomi sampai di daerah-daerah terpencil. Karena uang itu berputar disitu, tidak hanya terpusat di daerah-daerah besar,” tutur Luhut.
Luhut menilai kinerja pemerintahan Presiden Prabowo di tahun pertama ini mampu menjaga stabilitas ekonomi, sekaligus memperkuat momentum pemulihan menuju pertumbuhan yang lebih tinggi.
Luhut memastikan pemerintah sudah mempunyai cara lainnya yang bisa dilakukan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Juga kita lihat langkah masalah fiskal moneter pun saya kira mulai sejalan terlaras begitu, dan kita berharap dengan itu kita akan bisa mencapai 8 persen growth, mungkin 2028-2029,” ujar Luhut.