
TRAGEDI kebakaran kapal MT Federal II yang terjadi di galangan PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang, Batu Aji, Kota Batam, terus menambah daftar korban. Hingga Kamis (16/10) siang, total korban yang tercatat mencapai 31 orang, dengan 10 di antaranya meninggal dunia dan 21 lainnya mengalami luka-luka.
Kapolsek Batu Aji, AK Raden Bimo Dwi Lambang, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan ulang dan memastikan bahwa semua korban telah dievakuasi.
"Berdasarkan pendataan ulang, total korban ada 31 orang. Sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 21 lainnya luka-luka," ungkap Bimo.
Untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal, tim gabungan sempat melakukan pencarian ulang di sekitar lokasi kejadian. Namun, hasil pencarian nihil dan semua korban telah berhasil dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Daftar Korban Meninggal Dunia Berdasarkan Rumah Sakit
Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia dan telah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Kota Batam. Berikut daftar korban berdasarkan rumah sakit tempat mereka dirawat.
1. RS Elizabeth Sei Lekop Sagulung
Empat korban meninggal dunia atas nama:
a. Ramadan Rizki Nasution, 19, asal Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara
b. Harbibulloh Siregar, 20, asal Desa Saba Hotang, Kecamatan Barumun Baru, Sumatra Utara.
b. Chandra Edisaputra Pasaribu, 36, warga Kavling Bukit Kamboja, Sagulung, Batam.
c. Krisman Simatupang, 51, warga Rawa Indah, Batu Aji, Batam.
2. RS Mutiara Aini
Empat korban lainnya dirawat di RS Mutiara Aini yakni:
a. Dimas Safutra, 26, asal Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan.
b. Andi Haryono, 28, asal Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
c. Idris Sardi, 35, asal Desa Pondok Batu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara
d. Maradong Tampubolon, 45, warga Muka Kuning Paradise, Batu Aji, Batam.
3. RSUD Embung Fatimah
Dua korban meninggal dunia lainnya tercatat di RSUD Embung Fatimah, yakni:
a. Prengki Protes Pane, 41, asal Tapanuli Utara, tinggal di Kelurahan Kibing, Batu Aji, Batam.
b. Anton, 48, warga Kavling Lama Sagulung Indah, Batam.
Sebelumnya, beberapa pekerja yang selamat memberikan kesaksian terkait peristiwa ledakan hebat yang terjadi di kapal tanker MT Federal II, yang tengah menjalani perbaikan.
Salah satu pekerja mengungkapkan bahwa blower udara di dalam tangki sempat mati, mengakibatkan asap dari sisa minyak mentah tidak bisa keluar.
"Blower angin sempat mati, jadi asap tidak bisa keluar. Minyak mentah masih ada di dalam," kata salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya.
Pekerja tersebut juga mengungkapkan bahwa saat sedang melakukan proses pemotongan dengan alat las di dalam tangki dan berada di atas scaffolding untuk mengganti nozzle, tiba-tiba muncul panas hebat dari bawah.
"Tiba-tiba terasa panas dari bawah kami, dan kami langsung lari menghindari api," tambahnya.
Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti dari ledakan dan kebakaran tersebut.
Area galangan kapal juga telah dipasangi garis polisi dan dijaga ketat oleh aparat keamanan. Kepolisian Batam masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap fakta di balik insiden tragis tersebut. (HK/E-4)