
MENTERI Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani optimistis target realisasi investasi tahun ini bisa tercapai. Hingga September, realisasi investasi tercatat Rp1.434,3 triliun atau 75,3% dari target investasi 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.
“Melihat tren dan investasi yang masuk kami meyakini insya Allah target investasi tahun ini bisa tercapai,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Jumat (17/10).
Untuk mengejar target tersebut, pemerintah terus menjalin komunikasi dengan dunia usaha. Masukan langsung dari dunia usaha, kata Rosan, penting untuk mengantisipasi isu-isu yang bisa menghambat pertumbuhan investasi.
Di sisi lain, pihaknya juga akan meningkatkan penanaman modal asing (PMA) yang turun turun 8,87% pada kuartal III ini. Salah satunya dengan meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
“FDI (PMA) yang masuk ke Indonesia, terutama mereka akan melihat human talent-nya. Saat mereka berinvestasi, selain kepastian hukum yang baik dan benar, stabilitas dan lain-lain, tapi juga adalah dari sisi ketersediaan sumber daya manusianya itu ada atau tidak,” papar Rosan.
“Oleh sebab itu kita di BUMN juga memberikan program magang, kemudian program di Danantara. Dengan ini kita bisa mengantisipasi investasi yang masuk ke Indonesia, terutama misalnya di bidang manufaktur yang butuh waktu 2 tahun lebih sampai beroperasi. Kita sudah mulai menyiapkan talentnya secara baik,” imbuhnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana memperluas ketentuan Fiktif Positif dalam perizinan berusaha, tidak hanya di level kementerian dan badan, tapi juga ke pemerintah daerah.
“Contohnya kita ingin mengintegrasikan lebih cepat lagi, misalnya RDTR (rencana detail tata ruang). Ini juga bisa memberikan kepastian bahwa ini daerah untuk usahanya, ini daerah untuk komersialnya,” ujar Rosan.
“Kita sekarang membantu untuk dilakukan secara elektronik, karena masih banyak daerah ternyata belum mempunyai RDTR yang terhubung dengan kami dan ternyata mereka banyak yang manual,” imbuhnya. (H-3)