Ini Bahaya Militerisasi Teknologi dalam RUU Ketahanan Siber

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ini Bahaya Militerisasi Teknologi dalam RUU Ketahanan Siber Ilustrasi pertahanan siber.(Dok.Freepik)

meta charset="utf-8" />PENELITI Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Parasurama Pamungkas menilai Rancangan Undang-Undang Keamanan dan Ketahanan Siber (RUU KKS) berpotensi membuka ruang bagi militerisasi teknologi digital dan mengancam perlindungan hak asasi manusia di ruang siber.

Menurut Parasurama, terdapat kekeliruan mendasar dalam konsep RUU tersebut. Ia menilai definisi RUU tersebut akan membentuk skema kewenangan yang cenderung memberi peran besar bagi militer di ruang digital.

“Ketahanan siber itu berbeda halnya dengan pertahanan siber. Namun dalam naskah akademik RUU dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan pertahanan siber adalah pertahanan nasional,” ujarnya dalam diskusi ’RUU KKS: Proyeksi terhadap Ancaman HAM, Reformasi Militer dan Sistem Peradilan’ pada Jumat (17/10). 

Lebih lanjut, Parasurama menyoroti bahwa rancangan aturan itu justru berpotensi memperluas peran aktor keamanan di ranah digital. 

“Yang mengkhawatirkan adalah RUU ini memberikan ruang kepada aktor-aktor keamanan untuk memperkuat peran dan kewenangannya di dalam ruang digital. Situasi ini akan menjadi ekosistem yang ideal bagi militerisasi teknologi,” katanya.

Ia menjelaskan, tren militerisasi teknologi ini didorong bukan hanya oleh faktor politik, tetapi juga oleh kepentingan industri teknologi global. 

“Beberapa perusahaan seperti Google, Meta, dan OpenAI ingin memiliki ruang gerak lebih luas seperti perusahaan pertahanan dalam mengembangkan teknologi baru,” tutur Parasurama.

Lebih lanjut, Parasurama menambahkan bahwa hal ini diperkuat dengan adanya kewenangan militer dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang kini mencakup pengurusan urusan siber.

Jika hal ini dibiarkan, lanjut Parasurama, RUU KKS akan mengingatkan dampak serius penggunaan sistem berbasis data intensif dalam konflik. 

“Penggunaan data dalam konteks konflik berimplikasi serius terhadap privasi dan hak asasi manusia. Ini membuka peluang pengawasan berlebihan dan diskriminasi,” katanya.

Menurutnya, gelombang baru militerisasi teknologi akan menghasilkan alat-alat penindasan baru berbasis data. Ia juga mengkritik langkah korporasi teknologi besar yang melonggarkan prinsip etikanya terhadap militerisme. 

“Google dan Meta bahkan memperbarui pedoman etik dengan menghapus janji untuk tidak mengejar senjata pengawasan dan teknologi berisiko tinggi,” ungkapnya.

Lebih jauh, Parasurama menegaskan pentingnya membedakan secara tegas antara keamanan siber dan pertahanan siber dalam penyusunan kebijakan. 

“Legislasi keamanan dan ketahanan siber tidak boleh menjadi ekosistem bagi militerisasi teknologi yang mengancam hak asasi manusia. Kita perlu menyadari orientasi dan kerangka umum regulasi agar tidak mengaburkan batas antara keamanan dan kebebasan sipil,” tandasnya. (Dev/M-3)

Read Entire Article