suasana wawancara dengan Direktur Operasi Jobstreet Indonesia, Williem Najoan, Jakarta, Kamis (27/11/2025)(MI/Cornelius)
PENIPUAN lowongan kerja umumnya menyasar pekerjaan di sektor administrasi dan manufaktur. Pekerjaan entry-level ini jadi target karena tidak menuntut spesialisasi studi maupun kemampuan mendalam. Pencari kerja dengan lulusan pendidikan menengah atas dapat melamar posisi itu.
Pencari kerja dengan profil itu berpotensi terjebak penipuan. Hal itu mengingat Data Satuan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025 memperlihatkan, tingkat pengangguran terbuka didominasi lulusan SMK (8%) dan SMA (6,35%).
Sedangkan temuan Jobstreet Indonesia dari sistem deteksi internal mereka per Oktober 2025, dua bidang tersebut menjadi target penipuan terbesar, yaitu administrasi dan dukungan perkatoran (39,36%) serta manufaktur, transportasi, dan logistik (21,6%).
Direktur Operasi Jobstreet Indonesia, Williem Najoan menyatakan pekerjaan tersebut menjadi penipu lowongan kerja untuk masuk.
“Administrasi enggak butuh S1 atau S2. SMA pun sekarang bisa (jadi) admin. Karena administrasi (peminatnya) tinggi,” ungkapnya dalam wawancara di Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Selain menyasar pencari kerja lulusan SMA, Williem menjelaskan semakin tinggi posisi dalam iklan lowongan kerja maka pendaftarnya sedikit. Baginya, berbeda dengan administrasi yang pendaftarnya bisa berjumlah ribuan.
“Dari ribuan itu yang terpegang sekitar seratus, sudah lumayan. Dia (pelaku penipuan) dapat memperbesar jumlah korbannya,” jelasnya dalam menggambarkan penipu berpotensi memikat sasaran dari iklan di bidang tersebut.
Modus time sensitivity dan love scam
Berkaca dari laporan Jobstreet “Hiring, Compensation, and Benefits 2025”, ternyata bidang administrasi dan SDM justru menyumbang pemutusan hubungan kerja sebesar 29 persen dan manufaktur 14 persen. Willem mengaku data itu harus dilihat secara makro (skala besar) bila dikorelasikan dengan penipuan lowongan kerja.
“Sudah pasti semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin tinggi juga upaya orang untuk mencari pekerjaan. Pada saat orang mencari pekerjaan itu biasanya, apalagi kalau dalam terdesak, secara psikologis apapun peluang yang muncul di depan, diambil,” ungkapnya seraya mengerutkan wajah.
Willem membeberkan gaya tren modus bisa bersifat sensitivitas waktu (time sensitivity).
“Jadi kalau tidak ambil sekarang juga, maka peluang ini akan hilang,” katanya.
Ia mencontohkan, jika CV pelamar diterima dan dan diterima bekerja maka ada syarat yang harus dipenuhi. Umumnya pembelian perlengkapan kerja dan harus segera melakukan pembayaran. Jika tidak, maka hilang kesempatan kerja itu.
Modus penipuan tersebut umumnya terjadi melalui media sosial, seperti WhatsApp, dengan mencatut nama perusahaan platform penyedia lowongan kerja. Williem juga menambahkan penipuan bermodus berkedok hubungan romantis (love-scam). Pelaku berpura-pura menjadi orang yang terlihat menarik.
“Kita enggak tahu. Untuk menyasar laki-laki, pelaku pakai nama perempuan. Atau menyasar perempuan mereka pakai nama laki-laki,” katanya. (Z-4)

1 day ago
1
































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365168/original/090343300_1759140108-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_17.00.24.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352887/original/013654100_1758144467-AP25260720491829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5364853/original/046358800_1759128662-462a26d0-2645-4809-88b5-48611f626139.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348836/original/064698500_1757902947-ClipDown.com_536149216_18672569230011649_1930765662361117681_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4757356/original/067911600_1709187898-20240229-Bayi_Tahun_Kabisat-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365417/original/044399600_1759182511-ea_sports_game.jpg)