
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) bersama hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) menunjukkan, angka kebutaan pada penduduk Indonesia berusia di atas 50 tahun mencapai 3 persen. Katarak menjadi penyebab utama hingga 80 persen. Selain itu, paparan gawai dan komputer dalam durasi panjang kini menyebabkan peningkatan signifikan kasus miopia di kalangan anak muda dan pekerja produktif.
Direktur Utama PT Visi Nasional Indonesia, Nasrudin, mengatakan, harus ada upaya keras dan komitmen untuk membuat potensi meningkatnya angka kebutaan, khususnya di usia produktif, bisa ditekan. Apalagi saat ini, risiko masalah penglihatan semakin meningkat di usia muda. Di antaranya karena pola hidup yang tidak sehat serta paparan layar yang berlebihan.
"Harus ada solusi terhadap meningkatnya masalah penglihatan akibat paparan layar digital, pola hidup yang tidak sehat, serta kondisi lingkungan yang kian terabaikan,” ujar Nasrudin dalam keterangan resminya terkait acara peresmian Rumah Sakit (RS) Visindo di Jakarta Selatan, Jumat, (10/10),
Ia menambahkan, rumah sakit ini dilengkapi berbagai layanan unggulan, termasuk operasi katarak tanpa pisau bedah menggunakan metode Phacoemulsification (Phaco) yang lebih presisi dan cepat pemulihannya. Kehadiran fasilitas kesehatan ini diharapkan menjadi solusi bagi meningkatnya kasus gangguan penglihatan di wilayah perkotaan yang kian kompleks.
Selain berfokus pada teknologi dan kenyamanan pasien, ia mengatakan juga memberi perhatian besar pada pencegahan. Melalui program myopia control bagi anak-anak serta deteksi dini penyakit mata akibat gaya hidup, rumah sakit ini berupaya menekan risiko kebutaan di usia produktif. RS Visindo juga menyediakan layanan bedah retina, klinik optik, dan pemeriksaan mata rutin di satu lokasi terpadu agar masyarakat dapat mengakses perawatan dengan lebih mudah.
Komitmen sosial juga menjadi bagian penting dari operasional RS Visindo. Dalam dua bulan terakhir, rumah sakit ini telah melaksanakan operasi katarak gratis bagi 30 pasien dan pemeriksaan mata gratis bagi lebih dari 500 warga melalui program Peduli Kesehatan Mata serta Peduli Ojol. “Kami ingin RS Visindo bukan sekadar tempat berobat, tetapi menjadi pusat layanan kesehatan yang nyaman, modern, dan terpercaya bagi semua kalangan,” kata Komisaris PT Visi Nasional Indonesia, Rakhma Indria Hapsari. (H-3)