Pertamina Mulai Pulihkan Puluhan SPBU Terdampak Banjir di Sumut

Pengisian BBM ke mobil tangki di Belawan.(Dok. Pertamina)

PERTAMINA Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara mulai memulihkan operasional puluhan SPBU yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumut. Pemulihan tetap dilakukan di tengah kondisi darurat yang masih melanda sejumlah daerah.

Berdasarkan laporan operasional per 27 November 2025 pukul 21.00 WIB, sebanyak 23 dari 406 SPBU di Sumut terdampak bencana. Stok BBM di lembaga penyalur tercatat 4.489 KL Gasoline dan 1.910 KL Gasoil.

Pada penyaluran LPG, sebanyak 15 agen dan 5 SPPBE juga terdampak akibat akses logistik yang terputus, termasuk jalur Pangkalan Susu–Brandan.

"Membaiknya kondisi cuaca mempercepat proses pemulihan," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut Fahrougi Andriani Sumampouw, Sabtu (29/11).

Gelombang laut yang sebelumnya tinggi, kata dia, kini telah menurun. Memungkinkan kapal tanker BBM kembali bersandar di Fuel Terminal Medan Group.

Pertamina pun mulai menormalkan penyaluran BBM ke SPBU-SPBU terdampak secara bertahap dan mengimbau masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan.

Dengan membaiknya kondisi cuaca, proses pemulihan berjalan lebih lancar dan cepat. Mereka bergerak menyesuaikan pola suplai, melakukan alih suplai antar terminal dan mengoptimalkan armada.

Patra Niaga Sumbagut mempercepat pemulihan melalui penambahan mobil tangki dari Dumai. Kemudian pemanfaatan skid tank dan AE Suplai serta penugasan Awak Mobil Tangki dari luar region.

Perangkat pendukung seperti Starlink dan genset disiapkan di sejumlah titik operasional untuk menjaga kelancaran koordinasi lapangan. Untuk LPG, kendala terbesar masih berada pada kerusakan akses darat menuju wilayah Pangkalan Susu.

Pertamina menjalankan Reguler Alternatif Supply (RAE) dari Integrated Terminal Dumai untuk menjaga suplai ke SPPBE yang akses jalurnya terhambat. Sejumlah SPPBE masih dapat menyalurkan LPG ke agen sehingga kebutuhan masyarakat disebut terpenuhi.

Dia juga memastikan seluruh tim bekerja dengan pola operasi darurat. Koordinasi pun dijalin secara intensif bersama pemerintah daerah, BPBD, aparat keamanan dan mitra transportir.

Terutama untuk membuka jalur yang terhambat serta menjaga jalur distribusi yang masih dapat dilalui tetap aman. Situasi disebut masih dinamis sehingga langkah mitigasi masih terus disesuaikan dengan perkembangan terkini.

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan melakukan pembelian BBM maupun LPG sesuai kebutuhan. Percepatan pemulihan suplai energi dipastikannya masih terus berlangsung.

"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas bencana yang hingga saat ini masih berlangsung di Sumatra Utara," tutup Fahrougi.  (H-3)