Pemprov Jabar Mulai Tangani Banjir Lembang, Bangunan di Atas Drainase Dibongkar

Alat berat dikerahkan untuk melakukan pembenahan drainase di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang kerap dikepung banjir.(MI/DEPI GUNAWAN)

PENANGANAN banjir yang dikeluhkan masyarakat Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mulai mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Satu unit excavator dikerahkan untuk membongkar permukaan saluran drainase di kawasan Panorama yang tertutup beton dan bangunan. Warung dan pangkalan ojek terpaksa dibongkar karena berdiri tepat di atas saluran yang akan dinormalisasi.

Pemilik warung, Ayi, mengatakan bahwa ia secara sukarela membongkar bangunan miliknya setelah menerima surat pemberitahuan dari Pemerintah Kecamatan Lembang.

"Bagian depan warung yang dibongkar karena berada tepat di atas drainase. Setelah ada pemberitahuan, saya diberi waktu sehari untuk beres-beres," ujarnya, Minggu (30/11).

Pelaksana proyek, Asep Saepudin, menjelaskan bahwa pengerjaan crossing saluran memiliki panjang total sekitar 160 meter. Rinciannya, 40 meter merupakan pekerjaan saluran boks di area persimpangan, sedangkan 120 meter lainnya dikerjakan hingga perbatasan Desa Jayagiri dan Desa Kayuambon.

"Sebetulnya ada dua pekerjaan. Untuk drainase di sisi kiri dari arah Kayuambon dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda," terangnya.

Proyek Pekerjaan Crossing Saluran Jalan Raya Lembang ini dikerjakan CV Mulya Pratama dari Kabupaten Purwakarta, dengan anggaran mencapai Rp963 juta. Masa pekerjaan berlangsung sejak 21 November hingga 31 Desember 2025.

Normalisasi saluran tersebut diharapkan dapat mengurangi banjir yang kerap menggenangi area depan Pasar Panorama, karena aliran air akan diarahkan menuju Jalan Maribaya.

Untuk mengurangi dampak terhadap arus kendaraan, petugas menerapkan sistem buka tutup lalu lintas. Kendaraan dari arah Jalan Maribaya dialihkan melalui Pertigaan Sesko-AU menuju Jalan Adiwarta.