NasDem merespons soal 2 kader mereka yang kini merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka adalah Ahmad Ali yang akrab disapa Mad Ali dan Bestari Barus.
Sekjen NasDem Hermawi Taslim menegaskan, otomatis Ahmad Ali dan Bestari kehilangan hak sebagai anggota NasDem. Mereka otomatis dicoret sebagai kader.
"Kalau benar mereka berpindah partai, ya ndak apa-apa, berarti mereka otomatis kehilangan hak keanggotaan Partai NasDem," kata Hermawi ketika dikonfirmasi, Jumat (26/9).
Hermawi menegaskan, NasDem ikut senang dengan keputusan Ahmad Ali dan Bestari Barus yang mencoba peruntungan di partai baru, setelah gagal jadi anggota legislatif pada Pemilu 2024.
"Semoga sukses. NasDem senang karena eks kadernya dipakai di partai lain," ucap Hermawi.
Lebih jauh, Hermawi mengatakan, ini menjadi bukti kaderisasi NasDem berjalan dengan baik karena eks kadernya diambil oleh partai lain.
"Ini satu bukti bahwa kaderisasi NasDem diakui dan dianggap baik oleh partai lain, minimal oleh partai yang belum lolos ambang batas parlemen," kata Hermawi.
PSI mengumumkan susunan pengurus periode 2025-2030 pada Jumat (26/9). Mereka setelah diumumkan langsung dilantik oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Ada dua eks kader NasDem yang merapat ke PSI. Mereka adalah Ahmad Ali dan Bestari Barus.
Ahmad Ali menjadi Ketua Harian DPP PSI. Sedangkan Bestari Barus menjadi Ketua Bidang Politik.
Selain itu, Sunny Tanuwidjaja kembali bergabung ke PSI. Ia kini menjabat Ketua Dewan Pakar Nasional PSI.
"Saudara Sunny Tanuwidjaja. Welcome home brothers," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni saat mengumumkan susunan pengurus DPP PSI.