
TENTARA Amerika Serikat (AS) mulai tiba di Israel, Sabtu (11/10), untuk bergabung dengan satuan tugas gabungan yang mengawasi pelaksanaan gencatan senjata Gaza, menurut laporan media.
Mengutip dua pejabat AS, ABC News melaporkan bahwa 200 tentara akan tiba di Israel untuk mendirikan pusat koordinasi yang akan mengawasi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan beroperasi di berbagai bidang, termasuk transportasi, perencanaan, logistik, keamanan, dan teknik.
Pasukan AS tidak akan memasuki Jalur Gaza; mereka akan menjalankan aktivitas mereka di Israel di bawah komando Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Bradley Cooper, bersama dengan berbagai unit dan kontingen yang dikirim dari negara-negara di kawasan tersebut, menurut laporan tersebut.
Pada Rabu lalu, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas menyetujui tahap pertama dari rencana 20 poin yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel yang ditahan di sana dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza.
Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuat daerah terblokade itu tidak layak huni. (Daily Sabah/B-3)