Ketua DPD RI Sultan Najamudin merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mereshuffle kabinet Merah Putih pada Senin (8/9). Prabowo melantik 4 menteri dan 1 wakil menteri.
Mereka adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri P2MI/Kepala BP2MI Mukhtarudin, Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf dan Wamen Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sementara posisi Menko Polkam dan Menpora masih kosong. Namun, Menko Polkam sementara dijabat Ad Interim yakni Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Sedangkan Menpora belum dilantik karena ada di luar kota.
Sultan hadir langsung dalam pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta. Ia menyebut, reshuffle merupakan penyegaran kabinet dan diharapkan meningkatkan performa menteri dan kepala badan.
"President Prabowo sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan memiliki pertimbangan dan penilaian tersendiri dalam setiap keputusan atau kebijakan yang diambil. Kami percaya, dalam hal ini Presiden juga memperhatikan masukan dan aspirasi masyarakat demi kebaikan bangsa dan negara," ujar Sultan kepada wartawan, Selasa (9/9).
Sultan mengatakan, reshuffle ini diharapkan mendorong percepatan program prioritas Prabowo seperti MBG, Koperasi Merah Putih dan swasembada pangan.
"Kami optimis dengan reshuffle kabinet, insyaallah tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah akan semakin baik. Selain itu, soliditas dan kesamaan visi anggota kabinet akan menumbuhkan optimisme pasar," kata Sultan.
Mensesneg Prasetyo Hadi membeberkan alasan Prabowo melakukan reshuffle kabinet. Menurutnya, ini sudah berdasarkan evaluasi.
"Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian," kata Prasetyo Hadi