Kementerian ESDM Dorong Investasi Hulu Migas Lewat Penandatanganan Kontrak WK Perkasa

Penandatanganan kontrak eksplorasi berjangka 30 tahun dengan skema cost recovery(MI/HO)

PEMERINTAH kembali membuka peluang investasi di sektor minyak dan gas bumi melalui penandatanganan Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Perkasa, hasil lelang tahap I 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pasokan energi nasional sekaligus meningkatkan aktivitas eksplorasi dan produksi migas di Indonesia.

Kontrak eksplorasi berjangka 30 tahun dengan skema cost recovery tersebut ditandatangani Kepala SKK Migas Djoko Siswanto dan Director TIS Energy (Perkasa) Pte. Ltd., Soh Guan Tian. Penandatanganan berlangsung dalam Grand Launching Indonesia’s Oil & Gas Exploration (IOnGE) di Jakarta, Selasa (25/11), disaksikan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung serta Ketua Satgas Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf.

Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, menyebut kontrak ini menambah investasi sektor hulu melalui komitmen pasti senilai US$2,25 juta dan bonus tanda tangan sebesar US$300.000 untuk negara. 

“Pemerintah berharap agar para Kontraktor Kerja Sama dapat menjaga keberlanjutan produksi maupun komitmen eksplorasinya sehingga dapat berperan aktif dalam meningkatkan cadangan dan mempertahankan produksi minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan energi nasional di masa datang,” kata Laode.

MI/HO

Laode menegaskan bahwa ketergantungan energi Indonesia masih didominasi migas, sehingga pencarian cadangan baru menjadi prioritas pemerintah. Sejak 2024, sudah ada 11 wilayah kerja yang memperoleh pengelola, termasuk WK Perkasa dan WK Lavender dari lelang 2025.

“Langkah ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan transparansi data migas dan memperluas peluang investasi di sektor hulu migas Indonesia. Adapun dari 75 blok tersebut, apabila terdapat blok yang diminati oleh investor akan di-tender langsung,” papar Laode.

Kebijakan baru yang diterapkan Pemerintah ini membuat proses penawaran wilayah kerja migas menjadi jauh lebih dinamis. Jika sebelumnya penawaran lelang wilayah kerja migas baru rata-rata hanya berjumlah 10 Wilayah Kerja per tahun, mulai tahun 2025 ini jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 20 Wilayah Kerja Migas per tahun dan bahkan berpotensi lebih tinggi.

“Dari rencana awal penawaran 20 wilayah kerja migas pada tahun 2025, sebanyak 12 wilayah kerja telah ditawarkan melalui proses Penawaran Lelang Tahap I dan Tahap II. Saat ini Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas juga masih dalam proses menawarkan 8 wilayah kerja yang masih dalam proses lelang,” pungkas Laode.

MI/HO

Lelang Wilayah Kerja yang saat ini masih berjalan adalah sebagai berikut:

A. Lelang Penawaran Langsung (Jalu, Southwest Andaman, Karunia, Delapan Muaro, Barong, Drawa dan Bintuni)

- Akses Bid Document: mulai tanggal 14 Oktober 2025 s.d. 26 November 2025
- Batas Waktu Pemasukan Dokumen Partisipasi: 28 November 2025

B. Lelang Reguler (Abar-Anggursi)

- Akses Bid Document: mulai tanggal 14 Oktober 2025 s.d. 9 Februari 2026
- Batas Waktu Pemasukan Dokumen Partisipasi: 11 Februari 2026

Bagi Badan Usaha dan Bentuk Usaha Tetap yang berminat, registrasi dan akses Bid Document dilakukan melalui website online lelang Wilayah Kerja Migas sesuai dengan jadwal yang ada di https://esdm.go.id/wkmigas. (RO/Z-1)