Ibas Tekankan Rumah Layak Harus Jadi Ruang Tumbuh Talenta Anak

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk meninjau Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).(Dok Pribadi)

WAKIL Ketua MPR RI  Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk meninjau Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Dalam kesempatan itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu juga menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Desa Donorojo, Kecamatan Donorojo, pada Jumat (28/11).

Kunjungan Ibas kali ini tidak hanya berfokus pada pemerataan pembangunan melalui penyediaan hunian layak, tetapi juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya sejak dini, setelah menemukan talenta seni pedalangan di tengah masyarakat desa.

Di hadapan sekitar 500 warga, Ibas menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pemerataan infrastruktur di Pacitan. Ia bersyukur Pacitan kembali mendapatkan alokasi besar dari pemerintah pusat, yakni hingga 1.000 rumah ke depan melalui program BSPS.

"Ini merupakan salah satu cara kita memastikan adanya pemerataan infrastruktur bagi keluarga-keluarga yang sangat membutuhkan," tegas Ibas.

Selain meninjau progres pembangunan, Ibas bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyerahkan sembako kepada para penerima BSPS. Ia berpesan agar bantuan yang diterima dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya, mengingat masih banyak keluarga prasejahtera yang menantikan program serupa.

Momen emosional dan membanggakan terjadi di sela peninjauan salah satu rumah BSPS yang telah selesai. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, Affan Harikuncoro, tampil mempersembahkan pertunjukan wayang kulit singkat.

Affan membawakan cuplikan lakon 'Lagu Daerah Bertapa' dengan suara dan gerak yang percaya diri, memukau semua hadirin, termasuk Ibas. Putra Presiden ke-6 RI itu lantas melakukan gestur ‘menanggap wayang’, sebuah bentuk penghormatan khas Jawa kepada seorang dalang.

Ibas menghampiri Affan, memberi apresiasi tinggi, dan menyemangati dalang cilik tersebut untuk terus menekuni bakatnya.

“Wah luar biasa, masih 11 tahun tapi sudah pandai memainkan banyak karakter wayang,” ujar Ibas. 

Ia berharap kemampuan Affan akan menjadi bagian dari regenerasi pelestari budaya Pacitan. "Terus berlatih ya, tapi ingat sekolah tetap nomor satu. Masa depanmu cerah kalau bakat dan pendidikan bisa berjalan bersama," pesannya.

Momen tersebut sekaligus menegaskan pandangan Ibas bahwa rumah layak bukan sekadar bangunan fisik, melainkan ruang tumbuhnya impian dan talenta anak bangsa. "Rumah ini harus menjadi tempat yang nyaman untuk anak-anak kita belajar, tumbuh, menggapai cita-citanya. Termasuk untuk anak berbakat seperti Affan. Mari kita dukung bersama,” pungkasnya.

Kegiatan di Donorojo ini dihadiri oleh jajaran lengkap pemangku kepentingan daerah, termasuk Bupati Pacitan, unsur TNI–Polri, jajaran legislatif dan yudikatif kabupaten, yang menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan Pacitan yang sejahtera, tangguh, dan berkarakter. (E-4)