Generasi muda adalah penentu bangsa karena memiliki energi, kreativitas, dan kemampuan adaptasi tinggi untuk membawa perubahan positif. Sehingga perlu diberikan ruang bagi mereka untuk tumbuh dan berkreasi. Melalui berbagai ajang kegiatan positif, anak-anak bisa menunjukkan bakat, kepedulian sosial, hingga gaya kreatif terbaik mereka.
Semangat inilah yang tampak dalam Gebyar Aksi Duta Remaja Tingkat Nasional, Festival Ajang Kreasi & Kreatif ke-VII 2025 yang berlangsung di Surabaya.
Acara yang digelar Pandawa Nusantara tersebut menghadirkan lebih dari 100 tim dari SMP dan SMA/SMK sederajat se-Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.
Founder Pandawa Nusantara, Dwi atau yang kerap disapa Kak Dwi menjelaskan bahwa festival itu bukan sekadar lomba, melainkan sarana untuk mengembangkan potensi dan kreativitas anak-anak muda.
"Kegiatan ini merupakan agenda untuk menumbuh kembangkan setiap potensi anak dalam peningkatan kreativitas dan aksi nyata anak guna peningkatan beberapa aspek yang dimilikinya," terang Kak Dwi, Selasa (16/7).
Dalam kesempatan tersebut, ditentukan pula berbagai peran duta, mulai dari Duta Anti Narkoba (DAN), Duta Kesehatan Remaja (DKR), Duta Makanan Sehat (DMS), Duta Generasi Berencana (GENRE), Duta Healthcare Leadership (DHL), Duta Anti Bullying (DAB), hingga Duta Fashion Show Design Picture.
Acara tersebut juga menghadirkan motivasi dari anak yang tengah berjuang di level nasional, Muhammad Zaki Raihansyah. Mahasiswa PPNS yang kini menjadi finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional sekaligus founder Crenous Media Indonesia ini menyampaikan pesannya dengan tema 'Prestasi tanpa Sensasi'.
"Kita harus punya kesiapan dan planning terkait masa depan kita sendiri. Bullying harus kita tekan dan hilangkan, jangan sampai kita terjajah di era digital," pesan Zaki.
Ia menegaskan perlunya wadah ramah anak yang benar-benar mendukung perkembangan generasi muda menuju Generasi Emas Indonesia 2045.
Kegiatan itu juga mendapat apresiasi dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kota Surabaya, Syaiful Bachri. Ia menilai acara tersebut memberi ruang penting bagi anak-anak SMP dan SMA/SMK untuk berekspresi.
"Sangat luar biasa event ini karena memberikan ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan diri, berbagi ide, dan membangun komunitas yang kreatif dan inklusif," ujarnya.
Ia menambahkan, keseimbangan pengembangan akademis dan kreativitas harus terus dijaga, khususnya bagi anak muda yang berada dalam proses tumbuh kembang.
"Kita tahu anak-anak ini sudah padat program belajar di sekolahnya, akademis untuk otak kiri, perlu juga merangsang otak kanan untuk kreativitas, seni, ataupun olah raga sehingga saling melengkapi," tuturnya.