MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan rata-rata pembangunan pesantren di Indonesia tidak diikuti perencanaan yang memadai. Selain itu, pemilik pesantren terhambat anggaran sehingga berdampak pada kualitas bangunan fisik pesantren ketika membangun ulang. Padahal mayoritas bangunan pesantren di Indonesia sudah berusia ratusan tahun.
"Pesantren sering menggunakan cara tambal sulam dalam melaksanakan pembangunannya," kata Muhaimin di kompleks rumah dinas menteri di Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ia menyatakan pemerintah berkomitmen membenahi bangunan pondok pesantren yang sudah berusia tua dan rawan tersebut. Pemerintah, kata dia, akan mencari anggaran tambahan untuk membantu membenahi pembangunan pesantren yang masuk kategori kondisi rawan ambruk.
"Ini adalah perintah Presiden, kami harus mencarikan anggaran untuk pe...