Arif Satria: BRIN akan Kembangkan BRINDA-BRINDA dan Scince Techno Park di Seluruh Indonesia

Kepala BRIN Arif Satria(MI/DEDE SUSIANTI)

KEPALA Badan Riset dan Inovasi Nasional  yang baru Arif Satria menyampaikan salah satu program kerjanya adalah akan mereplikasikan BRIN di tingkat daerah atau BRIN Daerah. 

"Kita akan mengembangkan BRINDA-BRINDA (BRIN Daerah),"kata Kepala BRIN Arif Satria yang saat ini juga masih menjabat sebagai Rektor IPB University, usai peluncuran Inkubator Bisnis Halal di Science Techno Park (STP), Kampus IPB Taman Kencana, Kamis (27/11).

Keberadaan kawasan STP, katanya, merupakan satu model yang saat ini menjadi acuan nasional. 

"Jadi perguruan tinggi -perguruan tinggi di Indonesia mengacunya ke IPB. Oleh karena itulah, ini (STP) menjadi contoh yang kemudian akan kita replikasikan ke berbagai tempat, karena kita mengembangkan BRINDA -BRINDA atau BRIN daerah," elas Arif.

Menurutnya dengan adanya BRINDA-BRINDA,  inovasi-inovasi dari daerah tersebut akan dipercepat hilirisasinya.

"Salah satu program ungulan yang akan terus kita dorong adalah bagaimana membangun STP di daerah. STP-STP di daerah akan kita perkuat. Tentu kita akan bersinergi, berkolaborasi dengan kementerian terkait design technologinya. Serta perguruan tinggi serta pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota,"paparnya.

Dengan keberadaan STP di berbagai daerah, maka  inovasi -inovasi itu akan terkonsolidasi dengan baik. Kemudian mempermudah proses hilirisasinya dan bisa lebih tertata. 

"Kalau hilirisasi tertata pelaku UMKM-UMKM itu akan bisa menikmati hasil inovasi dari lembaga penghasil inovasi. Karena harapannya UMKM itu, Perusahaan mendapat inovasi unggul sehingga produktivitas meningkat, efisiensi meningkat dan menghasilkan produk- produk yang menciptakan pasar pasar baru. Ini hanya akan tercipta, kalau kita punya pusat inovasi. Pusat inovasi hanya bisa jalan kalau ada STP,"tutupnya.

Inovation Summit 2025

Di hari yang sama dan di lokasi yang sama,  LKST juga menggelar Inovation Summit 2025 berupa Industry Gathering and Business Matching 2025 selama dua hari berturut-turut.

Acara ini diselenggarakan dalam rangka untuk mempertemukan inventor/inovator dan startup IPB University dengan calon mitra industri sebagai pengguna teknologi, produksi maupun sebagai buyer dan investor. 

Acara ini dapat menjadi ajang kolaborasi adopsi teknologi/produk yang dapat dikembangkan, pemasaran produk, investasi/permodalan usaha maupun kerjasama pemanfaatan fasilitas dan layanan lainnya di LKST IPB. 

Sebanyak 14 inventor dan 20 startup hadir di Gedung Startup Center, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor.  Pada saat itu juga dilakukan penandatanganan enam surat perjanjian kerja sama (SPK) dari inovasi dosen dan mahasiswa IPB University dengan mitra industri.

Peserta yang hadir pada acara ini terdiri dari inventor IPB (dosen dan peneliti), startup binaan IPB, mitra industri, investor dan calon buyer, dan perwakilan fakultas dan unit pendukung inovasi. 

Peluncuran produk inovasi

IPB University sebagai kampus inovatif kembali menghadirkan produk inovasinya ke tengah-tengah masyarakat. 

Bagian dari rangkaian kegiatan Industry Gathering dan Business Matching Program Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Techno Park (PRIME STeP), STP IPB University  meluncurkan dua produk. 

Kedua produk itu yakni minuman ready to drink (RTD) “Lemonaria” yaitu minuman lemon dengan kolagen, dan roti “BOTANI Bakery” isi keju dan coklat yang diproduksi di Teaching Industry STP IPB University. 

STP IPB University diharapkan menjadi lembaga intermediari yang menjembatani kampus dengan industri atau masyarakat dalam mentransformasikan hasil-hasil riset/invensi menjadi inovasi yang berhasil dan bernilai tambah.  

IPB University berupaya semaksimal mungkin agar STP IPB University dapat berfungsi sebagai wadah bagi berlangsungnya kegiatan penelitian dan pengembangan bisnis (Research and Business Development, RBD), inkubasi bisnis serta alih teknologi dari invensi-invensi yang dihasilkan perguruan tinggi maupun masyarakat. 

Tujuan akhirnya  dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan impak bagi masyarakat dan bangsa secara berkelanjutan.