
KETUA Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yursid Suryanegara mengatakan pihaknya menyiagakan 609 unit pompa stasioner di 209 lokasi guna mengantisipasi banjir rob di wilayah Jakarta Utara.
Berdasarkan data hingga 29 September 2025, juga terdapat 573 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta," ujar Yursid, Jumat (10/10).
Pompa mobile tersebut digunakan untuk menjangkau lokasi banjir atau genangan yang tidak dapat dicapai dengan pompa stasioner.
Selain itu, Dinas SDA DKI juga menyiagakan sejumlah rumah pompa beserta pintu air, antara lain Pintu Air Marina, Pompa/Polder Kali Asin, Pompa Ancol, Pompa Junction PIK, Pompa Muara Angke, Pompa Pasar Ikan, dan Pompa Tanjungan.
"Dinas SDA juga menyiagakan satgas (Pasukan Biru) yang siap bergerak jika terjadi banjir rob di pesisir Jakarta. Pasukan Biru ini juga dikerahkan untuk berjaga dan melakukan pemantauan rutin demi memastikan kondisi lapangan tetap terkendali," kata Yursid.
Berdasarkan hasil pemodelan kondisi penurunan tanah, sambung dia, kenaikan air muka laut (sea level rise), elevasi pesisir, dan pasang surut Teluk Jakarta, wilayah utara Jakarta teridentifikasi aman dari potensi banjir rob pada Oktober 2025.
Dinas SDA DKI menyatakan potensi banjir rob pada Oktober tahun ini bergantung pada laju penurunan permukaan tanah serta upaya penanggulangan yang dilakukan.
Potensi banjir pesisir atau rob justru berasal fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase bulan purnama (perigee). Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob pada 8-15 Oktober 2025.
"Masyarakat diimbau agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Masyarakat juga dapat memantau perkembangan banjir rob melalui laman bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut, aplikasi JAKI atau menghubungi 112 jika mengalami kondisi darurat," tandasnya. (Ant/P-2)