Lampung Geh, Bandar Lampung - Bus Rapid Transit (BRT) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melaksanakan uji coba dengan rute Itera-Mall Boemi Kedaton (MBK) Bandar Lampung, Jumat (10/10).
Ketua Tim Pengembang Teknologi BRT ITERA, Muhammad Abi Berkah Nadi, mengatakan uji coba ini menjadi langkah awal penerapan sistem transportasi berbasis teknologi di Bandar Lampung.
"Jadi bus BRT Itera ini dilengkapi sejumlah teknologi canggih yang siap mendukung kenyamanan dan keamanan penumpang," katanya.
Abi menjelaskan, bus BRT Itera telah dilengkapi aplikasi yang terhubung dengan sistem pelacakan (tracking) posisi bus secara real-time. Namun, aplikasi tersebut saat ini belum tersedia di Play Store atau App Store, dan baru akan dibagikan melalui situs resmi BRT ITERA.
Selain fitur pelacakan, BRT juga dipasangi CCTV berbasis kecerdasan buatan (AI) yang tidak hanya berfungsi untuk keamanan, tetapi juga menghitung jumlah penumpang secara otomatis.
"Informasi jumlah penumpang akan muncul di aplikasi, sehingga calon penumpang bisa mengetahui kondisi kepadatan di dalam bus," ujarnya.
Inovasi lainnya adalah layanan WiFi gratis selama perjalanan di dalam bus, khususnya pada rute uji coba dari Itera menuju Mall Boemi Kedaton (MBK).
"Untuk metode pembayaran, BRT Itera akan menggunakan sistem digital seperti QRIS, kartu e-money, Tap Cash, serta kartu khusus yang sedang dalam proses," ungkapnya.
Soal pemberhentian, Abi mengungkapkan bahwa BRT saat ini belum menggunakan halte tetap. Sehingga, penumpang bisa naik dan turun di lokasi yang diinginkan dan ramai seperti Transmart, Masjid Ad-Dua, PKOR.
"Nah tetapi hanya untuk tahun ini, kalau memang benar-benar tahun ini akan dilaunching pemberhentian ini kami belum memperlakukan di tiap halte. Jadi pemberhentian ini kita menggunakan konsep seperti yang ada di angkot, jadi naik turunnya itu sesuai dengan keinginan penumpang," ungkapnya.
Menurut Abi, tarif BRT sendiri rencananya akan bersifat flat, tanpa memperhitungkan jarak. Namun, tarif resmi akan diumumkan usai diskusi bersama warga dan pemerintah dalam Focus Group Discussion (FGD) mendatang.
Terkait rute, Abi menyebut kemungkinan penambahan rute ke depannya sangat terbuka. "Rute kemungkinan bisa diperpanjang, misalnya dari Itera sampai Karang dan bunderan Gajah. Saat ini masih tahap diskusi dengan Dinas Perhubungan kota dan provinsi," pungkasnya. (Yul/Lua)