
BANGUNAN berlantai dua itu berada di Jalan Cibolerang, Kawasan Kopo, Kota Bandung. Di lantai satu ada sejumlah peralatan pres dan limbah kain di dalam karung-karung besar.
Di lantai atas, ada ruang penyimpanan dan pamer yang lebar, serta bengkel kerja dengan belasan mesin jahit. Gedung ini ialah markas The New Factory, sebuah laboratorium sirkuler mode milik pekerja.
Pendiri sekaligus CEO The New Factory, Alliyah Sarastita menyatakan ada dua ruh yang membuat koperasi pekerja ini didirikan. Yang pertama, ialah mengurangi limbah tekstil, yang dari tahun ke tahun terus bertambah.
"Yang kedua, kami ada untuk mewadahi para pekerja pabrik, yang kehilangan pekerjaannya. Banyak pekerja pabrik diberhentikan ketika masa pandemi Covid-19 hingga sekarang," ungkapnya.
The New Factory (TNF) didirikan pada awal 2023. Sampai saat ini koperasi ini digerakkan oleh 8 anggota yang juga jadi pekerja. Ketika berproduksi, mereka juga melibatkan 8 pekerja tambahan.
TNF adalah milik kolektif. Anggotanya ialah pemilik sekaligus pekerja. Visi besar koperasi ini ialah membangun korporasi besar di bidang teknologi pengolahan limbah yang perusahaannya dimiliki bersama oleh pekerja.
"Kami punya tujuan untuk meningkatkan operasi daur ulang tekstil hingga 100.000 kilogram tekstil pada 2026," tambah Alia.
TNF memiliki tiga produksi utama. Yang pertama, mereka menghasilkan merchandise untuk perusahan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, yakni limbah tekstil daur ulang.
Produk kedua ialah TNFS, pakaian bergaya dan berkelanjutan. Bahannya berasal dari kain sisa produksi dan limbah tekstil.
Kekuatan produk merek ialah fesyen yang indah dan bertanggung jawab. TNFS mengubah material pasca industri menjadi karya abadi dengan estetika yang khas.
Sementara jenis produk ketiga dilabeli dengan nama Coppo. Ini merupakan papan panel padat untuk elemen interior toko, kantor dan rumah yang terbuat dari limbah tekstil daur ulang.
Panel padat ini juga memiliki kualitas kedap suara. Selain itu, bisa dipasang sebagai karya seni yang menyegarkan mata.
Coppo cocok digunakan untuk furnitur, pajangan toko ritel, serta dinding, lantai, permukaan, dan desain interior lainnya.
Binaan PLN
Dua tahun berjalan, produk-produk TNF dipasarkan dengan cara kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Pesanan dari berbagi perusahaan dibuat untuk seragam karyawan, suvenir dan produk lainnya.
Sejumlah perusahaan sudah bekerja sama dan memanfaatkan produk TNF. Di antaranya Love Bonito, Pertamina, IKEA, BTN, Kearny, Klamby, Onycha, Best Western dan Pipinos.
"TNF bisa memberikan penghasilan yang layak bagi pekerja yang sekaligus juga pemilik koperasi. Kami terus mengembangkan usaha untuk menjadikan koperasi ini semakin besar," ungkap Alain Bunjamin,
Chief Commercial Officer TNF.
Kegigihan dan inspirasi dari kelompok inilah yang membuat PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat merangkul mereka. TNF pun menjadi salah satu mitra binaan PT PLN.
"Kehadiran PT PLN UID Jawa Barat untuk perusahaan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). TJSL kami bergerak di bidang pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. TNF merupakan bidang pemberdayaan masyarakat dan lingkungan," ungkap
Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Jawa Barat, Nurmalitasari.
PLN juga menggulirkan bantuan untuk TNF. Bentuknya ialah mesin-mesin produksi.
"Semoga dengan bantun mesin produksi ini, TNF bisa lebih banyak mengolah limbah tekstil dan menjadikannya produk yang bermanfaat," tambahnya.