Liputan6.com, Jakarta Thomas Frank menggambarkan kekalahan Tottenham Hotspur lewat adu penalti dari Paris Saint-Germain di final UEFA Super Cup sebagai “operasi yang berhasil, tapi pasien meninggal.” Spurs sempat memimpin 2-0 melalui gol Micky van de Ven dan Cristian Romero sebelum PSG membalas di menit akhir.
Gol dari Lee Kang-in di menit ke-85 dan Goncalo Ramos di masa tambahan memaksa laga berakhir imbang 2-2 dan dilanjutkan ke adu penalti. Van de Ven dan Mathys Tel gagal mengeksekusi tendangan mereka, sementara Nuno Mendes memastikan kemenangan PSG 4-3.
Hasil ini menggagalkan peluang Tottenham menjadi klub Inggris ketujuh yang meraih gelar Super Cup. Performa impresif dengan formasi baru 5-3-2 justru runtuh di 20 menit terakhir saat PSG bangkit.