Raisa Berduka sang Ibu Meninggal: Perjalanan Terakhirnya Bikin Haru

Raisa dan mendiang ibunya(Instagram/raisa6690)

Penyanyi Raisa sedang mengalami masa berduka. Sang ibunda, Ria Mariaty, wafat pada hari ini. Kabar tersebut dibagikan Raisa melalui Instagram Stories pribadinya, hari ini.

“Dengan penuh duka cita, kami ingin menyampaikan bahwa Ibu/almarhumah Ria Mariaty Binti Rachmat Ardiwinangoen telah berpulang ke Rahmatullah pada Hari ini pukul 07.19 WIB di RS Dharmais,” demikian keterangan tertulis di Instagram Stories @raisa6690, hari ini.

Keluarga juga menyampaikan permohonan doa dari seluruh pihak untuk almarhumah.

“Kami memohon doa dari keluarga, sahabat, kerabat, dan semua yang mengenal beliau agar Allah SWT menerima amal ibadah almarhumah. Mengampuni segala dosa dan kekhilafan, melapangkan kuburnya serta menempatkan di tempat terbaik di sisi-NYA,” lanjutnya.

Jenazah almarhumah akan disemayamkan di rumah duka yang berada di kawasan Cinere, Depok.

Sebelum meninggal, Ria Mariaty diketahui tengah menjalani perawatan intensif akibat kanker yang ia derita. Selama ini, kakak Raisa, Rinaldi Nurpratama memang kerap mengabarkan perkembangan kesehatan ibunya melalui Instagram.

“Semenjak terakhir kali Chemotherapy 29 April 2025 banyak sekali perkembangan Ibu, dilanjutkan dengan Imunoterapi 11 kali. Pada 11 September Ibu di check Pet Scan, Alhamdulillah hasilnya sangat positif, banyak kanker tidak aktif lagi, hanya sisa sedikit yang masih hidup,” tulis Rinaldi.

Namun beberapa waktu kemudian, ibundanya mulai mengalami sesak napas. Menurut Rinaldi, sang ibu memang memiliki riwayat asma. Kemudian, tiga hari berselang, kondisi sesak tersebut semakin berat hingga akhirnya dokter memutuskan untuk memasang ventilator guna membantu pernapasannya.

“Selama 3 hari sesak makin parah, kecemasan memperburuk, tanggal 24 September dokter putuskan pasang Ventilator agar pernafasannya dibantu," ungkapnya.

"Setelah itu dilakukan Bronkoskopi, ditemukan saluran udara hampir tertutup oleh sel kanker aktif. Dokter langsung lakukan Cryosurgery, Ibu dipindahkan ke RS Dharmais 25 September, Alhamdulillah berhasil, jalur nafas dibersihkan. Namun Ibu tetap harus Radioterapi agar tidak tumbuh lagi,” sambungnya.

Usai tindakan tersebut, radioterapi langsung dimulai. Meski jalur napas berhasil dibuka, sang ibu masih harus menggunakan ventilator karena kondisinya belum memungkinkan untuk dilepas.

Raisa dan Rinaldi serta seluruh anggota keluarga menyaksikan langsung keteguhan sang ibu dalam menghadapi penyakitnya. Mereka sangat menghargai perjuangan dan keberaniannya dalam melawan kanker. (E-3)