Seiring semakin meningkatnya penggunaan alat komunikasi hand phone (hp) di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa, mendorong Tim Prodi S1 Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengembangkan inovasi berupa platform tes online berbasis web untuk mengecek tingkat nomophobia (No Mobile Phone Phobia) dan literasi digital.
"Inovasi ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dengan melibatkan dua mahasiswa," ungkap Endang Sulistiyani selaku dosen Prodi Sistem Informasi dan ketua tim pengembang, Selasa (26/8).
Endang mengungkapkan, berawal dari kajian peran penggunaan handphone dalam online learning di masa pandemi COVID-19, akhirnya pada tahun 2024 terciptalah Nomolitera. Platform ini sebagai bentuk kontribusi terhadap isu kesehatan mental dari sisi teknologi.
"Nomolitera adalah alat bantu diagnosis dari Digital Mental Health. Pengguna tidak perlu takut dan khawatir berlebih apabila hasilnya menunjukkan level nomophobia yang parah. Hasil tes melalui platform ini dapat menjadi media peningkatan kesadaran terkait kebiasaan interaksi dengan mobilephone yang dimiliki," tutur Endang.
"Harapannya Nomolitera dapat dimanfaatkan secara berkala untuk mengecek tingkat nomophobia. Aplikasi ini bersifat open dan online melalui url https://nomolitera.my.id/ . Semoga bisa disebarluaskan agar bisa lebih bermanfaat untuk menjaga Kesehatan mental generasi muda dalam kaitannya pemanfaatan mobile phone," sambungnya.
Peluncuran platform ini dilakukan di sela menyambut kehadiran mahasiswa asing
di Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD). Sambutan ini dilakukan melalui acara 5th Brave dengan tema The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation. Acara ini merupakan acara lanjutan di level fakultas setelah sebelumnya 5th Brave resmi dibuka di tingkat universitas.
Sebanyak 15 mahasiswa dari enam negara, yaitu Malaysia, Filipina, Timor Leste, Nigeria, Arab Saudi, dan Indonesia yang hadir sebagai peserta 5th Brave di FEBTD antusias mendengarkan dan mencoba penggunaan Nomolitera ini.
Bertempat di ruang seminar Kampus C Unusa, kegiatan ini berjalan meriah. Diskusi diawal dengan paparan materi yang juga diikuti dengan sharing session dari peserta terkait pengalaman online learning di negara masing-masing.
Setiap peserta dan juga delegasi mahasiswa dari FEBTD juga diajak untuk mencoba secara langsung aplikasi Nomolitera untuk mengecek level nomophobia. Keseruan tercipta ketika skor masing-masing muncul setelah mengisi instrument. Peserta mendapatkan skor beragam dengan dominasi hasil level nomophobia adalah moderate.