Pemerintah Siapkan Rehabilitasi Medis dan Sosial untuk Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Ilustrasi: Foto udara tim gabungan melakukan pembongkaran material untuk memudahkan pencarian korban bangunan mushalla ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025).(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

MENTERI Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memastikan pemerintah terus memberikan pendampingan serta bantuan rehabilitasi medis dan sosial kepada para korban serta keluarga korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

"Untuk rehabilitasi sosial, pemerintah akan melaksanakan pendampingan serta pemenuhan kebutuhan pokok bagi korban dan keluarganya," kata Mensos saat mengunjungi para korban yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUP) Notopuro Sidoarjo dikutip dari Antara, Jumat (10/10)

Mensos menjelaskan, rehabilitasi medis akan diberikan kepada korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara itu, rehabilitasi sosial akan diberikan setelah pasien pulang ke rumah, meliputi pemulihan trauma dan perlindungan sosial.

Bentuk bantuan tersebut antara lain jaminan kesehatan, pemenuhan kebutuhan pokok, jaminan pendidikan bagi anak korban, serta pendampingan pemberdayaan keluarga, terutama bagi mereka yang anggota keluarganya mengalami luka berat hingga amputasi.

"Perlindungan dan jaminan sosial, sampai kebutuhan korban akan diberikan kepada keluarganya. Ini bertujuan agar keluarga tersebut dapat menemani dan membimbing korban yang menjadi disabilitas. Seluruh kebutuhan tersebut akan didukung pemerintah," kata dia.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo juga telah menyiapkan alat bantu disabilitas seperti kaki palsu maupun kursi roda bagi para korban.

Nantinya setelah melaksanakan perawatan di rumah sakit, para korban dan keluarga korban akan menerima asesmen oleh pihak terkait guna menentukan kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan.

Hal tersebut, menurutnya, dilakukan demi menguatkan korban serta keluarganya agar mampu bangkit dari trauma mendalam akibat musibah tersebut.

Diketahui, ada tiga korban runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny yang mengalami luka berat hingga harus menjalani tindakan amputasi. Ketiganya adalah Nur Ahmad, Saifur Rosi, dan Haikal, yang kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Notopuro Sidoarjo. (P-4)