Liputan6.com, Jakarta Kekalahan Manchester United dari Brentford menimbulkan banyak spekulasi, terutama masa depan Ruben Amorim. Banyak pengamat kini menyoroti tidak hanya performa tim, tetapi juga kondisi mental Amorim.
Hanya mampu mengumpulkan 34 poin dari 33 pertandingan sejak penunjukannya pada November lalu, tekanan terhadap Amorim semakin besar. Pelatih kepala MU ini tampak frustrasi dan kewalahan mencoba memaksimalkan potensi skuadnya yang dihuni pemain-pemain mahal.
Bahkan, perilaku Amorim di pinggir lapangan menjadi fokus bagi pakar bahasa tubuh Darren Stanton, yang mencoba membaca kondisi emosional manajer tersebut melalui gestur dan posturnya.
Stanton menilai bahwa bahasa tubuh Amorim selama pertandingan mencerminkan kondisi psikologis yang sangat buruk. Gestur, mimik wajah, dan ...