
LEBIH dari seratus pelajar dari berbagai sekolah di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengalami keracunan diduga akibat Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan harus mendapat perawatan medis. Hingga Jumat (10/10) jumlah pelajar yang harus menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha dan pusat layanan kesehatan lainnya akibat keracunan MBG di Kota Martapura mencapai 130 orang.
Peristiwa keracunan MBG ini terjadi Kamis (9/10) yang diduga akibat mengkonsumsi paket MBG. Tercatat hampir 80 orang pelajar dari sejumlah sekolah antara lain MA Assalam, MTs Assalam, MI Assalam, SD Muhammadiyah, SDN 1 Pasayangan, SMA IT Assalam, MTs Muhammadiyah Martapura, dan SDN Tungkaran mengalami keracunan.
Bupati Banjar, Saidi Mansyur bersama Kapolres Banjar, AKBP Fadli dan jajaran Forkopimda pada Kamis (9/10) malam mengunjungi pelajar yang masih menjalani perawatan di RSUD Ratu Zaleha, Martapura. Kedatangan Bupati ini untuk memastikan kondisi terkini para korban keracunan MBG.
"Kita ingin memastikan para pelajar mendapat perawatan terbaik sehingga mereka segera pulih kembali. Kita pastikan mereka juga mendapat bantuan pelayanan kesehatan dan perawatan gratis," kata Said Mansyur.
Lebih dikatakannya Pemkab Banjar dan aparat berwenang akan melakukan penyelidikan dan memperingatkan pihak SPPG agar menjalankan SOP dalam penyaluran MBG. "Kita akan koordinasi dengan pihak terkait, agar peristiwa ini tidak terulang lagi," tegasnya.
Selain RSUD Ratu Zaleha, Pemkab Banjar para pelajar korban MBG juga mendapat perawatan di pusat layanan kesehatan lainnya seperti RS Pelita Insani, Puskesmas Martapura 1 dan Puskesmas Martapura 2.
Wakapolda Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi yang juga mengunjungi langsung para korban keracunan MBG mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus keracunan massal ini. "Sampel makanan dan lainnya telah diambil dan dikirim ke Labfor Surabaya untuk penyelidikan lebih lanjut," tuturnya. (H-3)