
DUNIA memang belum kiamat, tapi dunia sastra tampaknya menemukan penulis yang paling mampu menggambarkannya. László Krasznahorkai, penulis asal Hungaria yang dikenal dengan kisah-kisah apokaliptik dan absurd, resmi meraih The Nobel Prize in Literature 2025 atau Nobel Sastra 2025.
Mengutip dari laman BBC, kabar kemenangan itu diterimanya lewat telepon dari Akademi Swedia ketika ia tengah berada di Frankfurt, Jerman. Penghargaan akan diserahkan pada Desember mendatang di Stockholm, Swedia.
Dengan pengumuman ini, Krasznahorkai menjadi penulis Hungaria kedua yang memperoleh Nobel Sastra, setelah Imre Kertész, pemenang tahun 2002 yang dikenal lewat novel tentang Holocaust, Fatelessness.
Dalam pernyataannya, Akademi Swedia menyebut Krasznahorkai sebagai penulis epik besar dari tradisi Eropa Tengah, yang mewarisi semangat Kafka hingga Thomas Bernhard, dengan gaya absurdis dan grotesk.
Lahir pada 1954, Krasznahorkai mulai dikenal lewat novel debutnya Satantango (1985). Buku ini berisi kisah suram sebuah desa yang terjebak dalam kekacauan moral, korupsi, dan kehancuran secara spiritual. Ia kemudian mengadaptasinya menjadi film hitam putih berdurasi tujuh jam pada 1994 bersama sutradara Béla Tarr.
Selain Satantango, beberapa karyanya yang juga berbau kiamat antara lain The Melancholy of Resistance (1989), War and War (1999), dan Seiobo There Below (2008).
Krasznahorkai merupakan seorang yang tumbuh di keluarga Yahudi kelas menengah, hidup di bawah rezim komunis, dan banyak terinspirasi dari pengembaraannya setelah pindah ke Berlin Barat pada 1986.
Karyanya yang terbit pada 2021, yaitu Herscht 07769 disebut-sebut sebagai salah satu novel Jerman kontemporer paling gelap. Buku itu menggambarkan kota kecil di Thüringen yang hancur oleh anarki sosial, pembunuhan, dan pembakaran.
Penerbit Inggris, The Serpent’s Tail menjelaskan kisahnya berpusat pada Florian Herscht, pria bertubuh besar dan lembut yang diadopsi oleh seorang neo-Nazi.
Kritikus dari The Guardian, Tanjil Rashid bahkan menyebut novel tersebut kelam dari awal hingga akhir. Sejak pertama kali digelar pada 1901, Nobel Sastra telah diberikan sebanyak 118 kali. (BBC/The Nobel Prize/Z-2)