
PASCAGEMPA berkekuatan 7,6 Magnitudo yang mengguncang Filipina dan berpotensi tsunami, Pemerintah Kabupaten Talaud dan Kota Manado, Sulawesi Utara, mengambil langkah siaga.
Meski waspada, Sekda Talaud Yohanis BK Kamagi memastikan kondisi di lapangan kondusif dan masyarakat tidak dilanda kepanikan. Pemantauan dampak gempa FIlipina ketat dilakukan di sepanjang pesisir.
Sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dalam status siaga. Kabupaten Talaud yang secara geografis berdekatan dengan episentrum, langsung mengaktifkan sistem peringatan dini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud, Yohanis BK Kamagi, menyatakan bahwa meskipun status waspada masih berlaku, situasi di Talaud terkendali dan kondusif.
"Iya sekarang Talaud masih waspada tapi dalam kondisi kondusif," tegas Yohanis, Jumat (10/10).
Ia menjelaskan bahwa seluruh jajaran pemerintah dan camat telah diterjunkan ke lokasi masing-masing untuk memantau secara langsung perkembangan permukaan air laut dan kondisi masyarakat.
"Sejauh ini para camat telah diinstruksikan tetap memantau kondisi kenaikan air pantai," ungkapnya.
Yang penting, kata Yohanis, adalah respon tenang dari warga. "Masyarakat waspada tapi tidak panik," ujarnya menegaskan.
Siaga serupa juga diterapkan di Kota Manado. Kepala Pelaksana BPBD Kota Manado, Donald Sambuaga, mengimbau warganya untuk tetap tenang dan tidak panik.
“Masyarakat jangan panik, sembari kami terus memantau kondisi yang terjadi,” kata Donald melalui keterangan tertulis.
Meski Manado merupakan wilayah pesisir, Donald menyatakan bahwa berdasarkan informasi terbaru, belum ada indikasi ancaman tsunami langsung terhadap kota tersebut.
“Kondisi di Kota Manado masih terkendali dan aman. Untuk saat ini, peringatan dini tsunami lebih difokuskan di daerah-daerah di luar Manado, seperti Kepulauan Sangihe dan Minahasa Selatan,” jelasnya. (H-3)