
DELAPAN makam palsu yang dibangun di atas lahan bekas kandang bebek di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), akhirnya dibongkar pada Jumat (9/10).
Aksi pembongkaran dilakukan oleh warga, perangkat desa, dan aparat setelah lokasi tersebut viral di media sosial dan menimbulkan keresahan warga.
Sekretaris Desa Sawojajar, Abdulloh Alyasa, mengungkapkan fakta mengejutkan di balik pembangunan makam-makam tersebut. Abdulloh menuturkan lahan yang digunakan adalah aset desa (bengkok) dan pembangunan dilakukan tanpa izin oleh sekelompok jemaah dari luar desa.
Abdulloh menjelaskan bahwa motif pembangunannya didasari oleh keyakinan spiritual. Berdasarkan klarifikasi dengan perwakilan kelompok jamaah, pembangunan itu dilakukan karena mereka mendapat wangsit atau petunjuk gaib.
"Dari penuturan mereka, pembangunan makam palsu tersebut dilakukan karena mendapat wangsit bahwa di tempat tersebut dahulu terdapat makam aulia," ujar Abdulloh Alyasa.
Abdulloh memaparkan bahwa kompleks makam palsu itu telah berdiri sejak 2022. Awalnya, hanya terdapat tiga makam yang diklaim sebagai makam Wali Tiga, meniru nama-nama ulama besar seperti Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dan Arsyad Al-Banjari.
Seiring waktu, makan palsu itu berkembang. "Namun, seiring berjalannya waktu, jumlahnya bertambah lagi lima makam (Wali Lima)," terang Abdulloh. Nama-nama seperti Syekh Saman Al-Madani dan Syekh Ibrahim Tunggul Wulung ditambahkan, sehingga total menjadi delapan makam palsu.
Pemantauan di lokasi, terdapat sisa-sisa pembakaran dan material makam yang masih berserakan. Selain makam, juga ditemukan sebuah sumur. (E-2)