Ketika buah hati akhirnya lahir ke dunia, ibu sering kali diliputi beragam emosi yang kuat. Mulai dari bahagia, haru, hingga lega karena berhasil melewati persalinan yang menguras energi.
Namun, yang kadang nggak disadari orang-orang, melahirkan juga sering kali membuat ibu cemas dan stres berlebih. Kondisi ini dikenal sebagai baby blues. Dikutip dari laman The Women’s, baby blues adalah kondisi yang sangat umum dialami sekitar 80% ibu baru.
Biasanya baby blues muncul dalam 2-3 hari setelah melahirkan dan berlangsung hingga beberapa minggu. Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati (mood), sering menangis, cemas, dan sulit tidur.
Sejumlah member teman kumparanMOM menceritakan pernah mengalami baby blues. Lantas, bagaimana cara mereka mengatasi hal tersebut? Yuk, dengar cerita mereka di bawah ini.
Cara teman kumparanMOM Mengatasi Baby Blues
teman kumparanMOM Rani Puspita menceritakan bahwa ia pernah merasakan baby blues sampai mulai mempertanyakan kelayakannya sebagai seorang ibu. Ia merasa lelah secara mental dan diliputi rasa bersalah tiap kali bayinya nangis.
Karena terus-terusan dilanda rasa sedih, Mom Rani akhirnya berusaha untuk mengalihkan pikirannya. Caranya beragam, terkadang dengan duduk sambil minum teh, mendengarkan musik, dan melakukan hal menenangkan lainnya.
“Aku juga sering video call sama temen, cerita aja apa yang lagi aku rasain, biar nggak numpuk sendiri,” ujar Mom Rani.
Dalam laman UT Southwestern juga dijelaskan bahwa curhat dan ketemu teman bisa membantu meringankan baby blues. Soalnya, sosialisasi bikin ibu nggak merasa terisolasi atau seolah-olah “terjebak” bareng buah hati.
Sementara itu, Mom Dwi Lestari mengungkapkan bahwa ia belajar pernapasan dan rajin jalan kaki agar lebih rileks. Soalnya, saat bayinya lahir, ia merasa selalu merasa panik, takut, dan overthinking.
“Yang paling berat waktu itu justru rasa takutnya. Aku jadi overthinking, takut bayiku kenapa-kenapa, takut ASI nggak cukup,” ucapnya.
Mom Dwi juga menyebut dukungan pasangan sangat membantunya melewati kondisi baby blues. Suaminya terlibat aktif dalam mengurus bayi, sehingga beban pengasuhan nggak berat di ibu aja.
“Suami aku bukan tipe yang banyak ngomong, tapi dia bantu jagain bayi waktu aku butuh tidur. Kadang cuma hal sesimpel itu yang bikin aku bisa nafas lebih lega,” tutur Mom Dwi.