Italia boleh unggul secara kualitas dan kedalaman skuad, tetapi Mancini tak ingin timnya menganggap enteng lawan. Ia mengingatkan bahwa Israel memiliki barisan penyerang berbahaya yang mampu memanfaatkan setiap celah.
“Saya paling mengenal Solomon,” kata Mancini. “Saya pernah melawannya ketika dia masih di Shakhtar. Di pertemuan pertama, kami melihat mereka adalah tim yang terorganisir dengan kualitas nyata di lini depan, jadi kami harus waspada untuk menahan mereka.”
Ucapan Mancini mencerminkan kesiapan mental Azzurri menghadapi situasi tekanan tinggi. Dengan dua laga tersisa setelah ini, Italia tak punya ruang untuk kesalahan. Bagi mereka, jalan menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko 2026 hanya bisa ditempuh dengan satu cara: memenangkan semuanya.
Di bawah bimbingan Gattuso, Italia mencoba membangun kembali identitasnya — keras, kompak, dan bermental juara. Sebagaimana diucapkan ...